Advertisement

Responsive Advertisement

Rainbow Maker: Pensil Mekanik Pembuat pelangi

Gambar manga ala negri sakura memang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat yang saya ketahui selalu menggelar event-event ala jepang, seperti event tahunan bahkan bulanan yang banyak disebut J-Fest(japan Festival).
Anak-anak seusia sekolah pun banyak yang menggemari gambar manga ini, tidak terkecuali bagi pelajar yang bersekolah di pesantren atau biasanya disebut santri, Sasa, Mpit, dan as-Syifa contohnya, mereka mengaku menggemari gambar-gambar gaya jepang, menggambar tokoh-tokoh kartun pun telah menjadi hoby ketiga perempuan berkerudung ini.
Hal yang menarik, saat mereka berinisiatif untuk membuat klub manga di sekolah mereka, walaupun sekolahnya berbasis Islam atau Pesantren, ternyata tidak menghambat adanya kreativitas. Sekitar awal tahun 2009 klub manga ini dibentuk, mereka namakan klub ini “Rainbow Maker”.

Kegiatan klub ini dilaksanakan satu kali dalam satu pekan, biasanya kegiatan dimulai pada hari selasa atau hari kamis seusai pulang sekolah. Awal dibentuk memang jumlah anggotanya hanya empat orang ditambah satu orang yang biasa memberi materi untuk menggambar. Namun setelah beberapa bulan, teman-teman satu angkatanya mulai tertarik untuk menjadi anggota Rainbow Maker ini.

Sebenarnya awal terbentuk klub ini bukan merupakan hal yang direncanakan secara matang, kesamaan hoby yang mendorong terbentuknya klub ini, namun setelah beberapa pekan setelah terbentuk Rainbow Maker ini, barulah terpikir kemana tujuan klub. Rainbow Maker jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia bisa saja terjemahnya menjadi “Pembuat Pelangi”, Trias yang merupakan penggagas nama ini menerangkan bahwa penamaan Rainbow Maker ini bukan dengan maksud untuk menyaingi Allah Subhanallahu wa Ta’ala. “ini hanya nama, Rainbow(pelangi) saya analogikan kepada perbaikan kehidupan, makanya kalo liat lambang Rainbow Maker kenapa gambarnya hitam putih trus yang berwarna cuma pelanginya aja, ini karena pelangi adalah simbol dari perbaikan kehidupan yang mewarnai dunia hitam putih. Saya ibaratkan dunia ini hitam putih, karena dunia saat ini sudah tidak seperti dulu lagi, ditebangnya pohon-pohon, moral masyarakat yang menurun drastis, masih banyak lagi hal-hal yang merusak dunia ini.”

Walaupun gaya gambarnya ala negri sakura, tapi untuk isi dalam gambarnya tidak melanggar tatakrama, malahan gambar-gambar yang “tidak sopan” dilarang keras untuk digambar.

Aksi nyata dari klub ini untuk mewarnai dunia dibuktikan dengan pelatihan gambar dengan gaya japanese. Dari hasil pelatihan ini tentunya akan menghasilkan para mangaka (orang yang menggambar dengan gaya manga), nah para mangaka ini akan membuat gambar-gambar yang mengajak untuk berbuat lebih baik lagi. Pada tahap sekarang ini yang terfikirkan adalah memajang gambar-gambarnya pada mading sekolah.

yup, posting kali ini segini dulu ya, nanti kita terusin gimana cara bikin Pelangi gaya kamu sendiri^^

Posting Komentar

0 Komentar