Advertisement

Responsive Advertisement

Cara Mendapatkan Ide dan Bagaimana Menuliskannya


Belakangan ini saya mengetahui kalau menjadi seorang penulis ternyata bisa kaya raya. Kaya raya secara karya, kaya networking, kaya wawasan dan yang paling sederhana adalah kaya harta. Salah satu penulis National Best seller bicara pada salah satu seminarnya kalau dia bisa membeli mobil dan rumah cash hasil dari 11 kali cetak ulang bukunya.

Jika ditanya apa yang membuat seorang penulis bisa kaya, barangkali pendapat saya,”mereka kaya karena IDE-nya”. Ide apa saja; ide judul, ide cara penulisan, ide tokoh, ide latar, ide gaya bahasa dan ide-ide lainnya.

Tentang ide menulis, dunia telah mencatat ide-ide hebat. Bisa itu Harry Potter, Twilight atau Fifty Shades of Grey.

Nah, barangkali sekarang pertanyaannya adalah...

 Bagaimana cara mendapatkan ide untuk menulis?
Penulis hebat biasa mendapatkan ide menulis dengan cara ‘mencuri’ ide dari orang lain.  Begini Pablo Picasso bilang :

“Good artist copy, Great artist steal”

Saya pribadi rupanya belum begitu mahir ‘mencuri’ ide dari orang lain. Bahkan pengalaman pertama ‘mencuri’ ide bagi saya kejadiannya cukup mendebarkan. (Tapi izinkan saya untuk tidak dulu menceritakan bagaimana proses 'pencurian' itu ya )

Apa yang disebut Pablo Picasso sebagai “steal”? Saya belum bisa menjelaskan bagaimana maksudnya. Sahabat bisa baca dari referensi lainnya.

Cara lainnya yang saya lakukan untuk mendapatkan ide adalah bertanya pada pembaca tulisan saya,”apa yang harus saya bahas pekan ini?

Saya menyadari strategi ini banyak kekurangan. Namun, dengan bertanya langsung pada pembaca, ternyata bisa membangun kedekatan dengan mereka. Selain itu, tulisan saya kemungkinan besar akan relevan dengan apa yang sedang pembaca alami. Kita harus ingat, tulisan yang baik adalah tulisan yang relate dengan pembacanya.

PROSES PENULISAN IDE

Kalau sudah dapat sesuatu yang bisa ditulis, biasanya saya membuat ...

1.        Mindmap
Mindmap ini gunanya untuk memetakan pikiran saya sendiri tentang topik yang akan dibahas. Saya tidak sepenuhnya paham secara teknis bagaimana cara membuat Mind mapping ala Tony Buzan, tapi biasanya saya membuat cabang dengan pertanyaan 5W+1H. (What, Who, Where, When, Why & How)

Mind map ini berguna untuk mengetahui cabang-cabang dari topik yang dibahas. Hal ini biasanya lebih memudahkan saya mengawali tulisan. Seperti menyatakan cinta, menulis pun kadang terasa sulit untuk membuat kalimat awalnya.

Langkah selanjutnya, adalah...

2.       menulis kasar
Singkatnya, menulis apapun yang ada di dalam kepala sampai topik yang ingin dibahas selesai dari awal sampai akhir. Di awal-awal mungkin kita menjadi penulis sekaligus editor di waktu yang sama. Baru satu paragraf selesai, sudah dibaca ulang. Kemudian mencoba untuk mengedit kata-kata, sampai merombak kalimat. Kebanyakan, bukannya tulisan kita selesai, namun kita akan terus berputar di paragraf tersebut, dan bisa jadi akhirnya malah frustrasi karena tulisan tidak selesai.

Kalau tulisan kasar kita sudah selesai, tahap selanjutnya adalah...

3.       Mengendapkan tulisan
Biasanya saya membutuhkan waktu satu hari (atau minimal sekitar 6 jam). Bagi saya pribadi, proses pengendapan ini sangat penting, karena memberikan waktu bagi diri kita untuk memindahkan peran dari penulis menjadi editor.

Setelah tulisan ‘diendapkan’ tahap selanjutnya adalah...

4.       Editing
Di sini, Sahabat boleh sepuasnya menambah, mengurangi sampai mengganti tulisan yang sudah sahabat tulis dari awal sampai akhir. Pada tahap ini kita akan menemukan bagian mana saja yang harus dikurangi, ditambah bahkan dibuang.

Dan akhirnya selesailah suatu karya dibuat. Begitulah pada umumnya saya membuat sebuah tulisan. Saya percaya yang namanya karya itu perlu proses, termasuk menulis. Dan itulah proses yang saya miliki untuk membuat sebuah karya.

Semoga bermanfaaat :)

Posting Komentar

12 Komentar

Mbul Kecil mengatakan…
Wah iya ni, aku juga suka nulis draft kasarnya dulu sekalian edit dalam satu waktu
Yang ada di kepala langdung aja ketik di komputer trus publish abis itu jadi lega
Elfa mengatakan…
Cuco' buat ana yg kadang buntu menulis, padahal banyak ide di sekitar.. Satu hal lagi kata seorang guru, tong hilap nyandak catetan kamamana, ide bisa muncul tibatiba, dan menghilang tibatiba :D
Trias Abdullah mengatakan…
Coba deh buat mengendapkan dulu karyanya baru diedit mbak Tya :)
Trias Abdullah mengatakan…
Nah itu juga bisa Elfa :)
Diana nababan mengatakan…
Membantu saya yang sedang belajar menulis
Trias Abdullah mengatakan…
Saya senang kalau ini membantu mbak Diana :)
Izzatul Millah mengatakan…
ide memang bisa muncul secara tiba2. jadi harus disimpn dan ditulis draft kasar.
Trias Abdullah mengatakan…
betul sekali mbak izza :)
Triani Retno A mengatakan…
"Mencuri ide" secara smart ya, Mas :)
Trias Abdullah mengatakan…
Betul mbak Tri. 'Mencuri ide' dalam bentuk ini bukan proses plagiasi tapi proses kreatif :)
Trias Abdullah mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Mr.Izuaf mengatakan…
Kadang ide cerita sudah ada, tapi menuliskan kalimat pertamanya (awalan) sering kali memusingkan @.@ .