Advertisement

Responsive Advertisement

Seuntai Kata..


Seakan daun yang berguguran diterpa lembutnya angin, ia tersenyum saatku bukakan langit  untuknya. Hari bergitu cerah dipenuhi awan yang terkadang menutupi cahaya mentari. Logika terus mencatat kode yang tersirat dalam hati, entah apa yang ia rasakan, ia tak bisa mendefinisikan apa yang ia rasakan. Seolah berdiri pada dua tebing yang curam, selangkah saja melangkah ketempat yang salah, maka ia akan jatuh dengan nyawa taruhanya. Namun bayangan yang tak bisa hilang dari benak, hati yang terus menggebu bertanya-tanya.
Memandang dari kejauhan ia begitu bersinar membuat logika terdiam, mata ingin terus memandangnya, namun lisan terbungkam. Ada tembok emas yang berdiri kokoh didepanya yang tak akan pernah bisa ia hancurkan, yang telah berdiri puluhan tahun dengan kokoh  tiada gentar.

Namun awan bergerak kearah angin berhembus, burung-burung berterbangan seolah memberi kabar pergantian musim, awan gelap tlah hilang, kini terlihatlah cahaya mentari yang hangat menenangkan hati, hanya sejenak memandang bunga berwarna biru yang bermekaran seolah menari.

Ia tersenyum dipintu langit dengan manisnya, seolah langit begitu cerah dengan pelangi diatasnya. Kita mempunyai jalan yang berbeda, kita mempunyai perasaan yang berbeda, hati yang berbeda, keluarga yang berbeda…, tapi dari semua perbedaan itu kita kan membuat jalan yang sama untuk kita berdua, kita kan merasakan perasaan yang sama dalam hati kita, kita kan menjadi satu keluarga yang sama :)

“Ya Allah Engkaulah yang menciptkan cinta dihati, jagalah perasaan kami, selamatkanlah cinta kami,janganlah Engkau pisahkan kami, ya Allah yang maha mengetahui segala perkara dilangit dan dibumi, kuatkanlah perasaan kami dari segala bisikan syaitan yang terkutuk, jauhkanlah kami dari segala dosa dan maksiat kepada-Mu, sesungguhnya Engkaulah Rabb semesta alam, tiada tuhan selain Engkau, hamba mohon jagalah perasaan hamba-Mu ini.”

Posting Komentar

0 Komentar