Advertisement

Responsive Advertisement

Bahasa sebagai Jantung Kehidupan


Dua hari kemarin saya baru saja memulai kuliah pertama saya di Fakultas Pendidikan Bahasa & Seni, jadi saya bermaksud membagi sedikit apa yang saya dapatkan dari kelas saya, mohon koreksinya ^^

Setiap orang tentu mempunyai bahasa masing-masing sesuai kultur (budaya) dan wilayahnya. kita mempelajari bahasa ibu tentu tanpa harus belajar seperti kita belajar Bahasa Inggris atau bahasa asing lainya.

Bahasa adalah salah satu bentuk komunikasi diantara media komunikasi yang lain. Segala puji Bagi Allah SWT yang telah menciptakan bahasa sebagai media untuk berinteraksi, baik dengan sesama manusia atau dengan makhluk lainya (hewan & tumbuhan). minimalnya ada empat kemampuan dasar dalam berbahasa :

  1. Mendengar (listening)
  2. Berbicara (speaking)
  3. Membaca (reading)
  4. Menulis (writing)
Salah satu tujuan berbahasa adalah untuk berkomunikasi, saat kita ingin berkomunikasi dengan orang Arab, tentu kita harus menggunakan Bahasa Arab. dengan berkomunikasi kita bisa mendapatkan berbagai macam informasi, baik komunikasi tatap muka, atau dengan "komunikasi lintas abad" seperti membaca literatur kuno.

Didalam mempelajari bahasa pun kita harus mengetahui budaya dari bahasa tersebut. saat kita mempelajari bahasa sunda, maka kita harus mengetahui bagaimana sebenarnya budaya sunda tersebut. Dosen saya menyampaikan dalam kuliahnya bahwa "Mengusai Bahasa, harus Mengusai Budaya".

Contohnya saat kita menyebut "Rumah Sakit" dalam bahasa Indonesia, kita tidak bisa mebyebut Rumah Sakit dalam Bahasa Arab "Baitul Marid" jika demikian orang arab memahami perkataan kita "Rumah yg sakit" tentu ini tidak bisa dimengerti oleh mereka, karena dalam budaya arab, kata "Rumah Sakit" diekspresikan dalam kata-kata "Mustasfa"(penyembuh=rumah sakit).

Hal lain yg bisa kita dapatkan adalah "Koneksi", dengan memahami bahasa dan mengetahui kebudayaanya maka kita akan koneksi kita akan bertambah, Misalnya saat kita bisa memahami Bahasa Jepang, maka secara tidak langsung koneksi kita akan bertambah, dan menambah pengetahuan yang mungkin saja tidak tersedia pada satu pembicara.