Advertisement

Responsive Advertisement

Medisa? Eh, Maksudnya Kidzoona!

Aysel dan Ashraf,

Kalian mungkin sudah lupa tentang hari itu, tapi Aba ingin menuliskannya agar kenangan ini tetap hidup. Hari ketika Allah menunjukkan bahwa rezeki bisa datang dengan cara yang tak kita duga. Hari ketika tawa kalian mengisi kolam bola warna-warni, meskipun sebelumnya ada lelah yang menggantung di ujung perjalanan.

Sejujurnya, tiket Kidzoona itu sudah bunda terima beberapa hari sebelumnya. Teman kuliah Bunda yang menghadiahkannya. Awalnya, rencana kita sederhana: langsung pergi ke Kidzoona di hari Ahad. Tapi kemudian rencana berubah. Kita harus mengantar Amih ke Garut lebih dulu. Itu berarti perjalanan yang panjang, waktu yang lebih banyak dihabiskan di jalan, dan kemungkinan besar—kelelahan.

Sepanjang perjalanan, Aba bisa melihat kecemasan kecil di wajah kalian. Beberapa kali kalian bertanya, “Kita tetap main di Kidzoona, kan?” Seakan-akan kalian ingin memastikan bahwa janji untuk bermain masih berlaku. Aba paham perasaan itu. Aba juga pernah menjadi anak kecil yang takut kehilangan kesempatan yang sudah di depan mata.

Satu hal yang membuat Aba tertawa adalah saat Ashraf ingin menyebut Kidzoona dengan penuh semangat, tapi yang keluar dari mulutnya justru “Medisa.” Nama toko buku di dekat rumah kita. Aba masih fokus menyetir sambil tertawa tanpa suara dan bunda mungkin tertawa dalam hati. Mungkin karena lelah, mungkin juga karena otak Ashraf lebih akrab dengan rak-rak buku dibanding arena permainan.

Saat kita sampai di Kidzoona, rasa lelah itu rasanya menghilang. Kalian berlari ke dalam, langsung menyelam ke arena bermain—perosotan, panjat tebing, area pretend play. Dari jarak tiga meter, Aba memperhatikan kalian. Ada sesuatu yang menghangat di dalam diri Aba. Saat seusia kalian, Aba tidak pernah pergi ke taman bermain semacam ini. Itu sebabnya, melihat kebahagiaan kalian hari itu juga menjadi kebahagiaan Aba.

Dan di sini Aba ingin kalian mengingat sesuatu.

Rezeki tidak selalu datang dari jalan yang kita kira. Kita bisa berharap, kita bisa berdoa, tetapi cara Allah mengabulkan doa itu sering kali di luar dugaan. Kalian mungkin tidak menyangka akan bermain di Kidzoona hari itu, tapi Allah sudah menyiapkan tiket itu jauh sebelum kita tahu.

Mungkin sejak seseorang memutuskan untuk tidak menggunakannya. Mungkin sejak bunda kalian menerima pesan itu. Atau bahkan lebih lama lagi, sejak doa kalian mengudara tanpa kalian sadari.

Ketika kalian berdoa, Allah langsung ‘bekerja’ untuk mewujudkannya. Hanya saja, kita tidak bisa melihat cara-Nya bekerja. Kita hanya perlu percaya.

Dan hari itu, di antara tawa dan pelukan bola warna-warni, Aba melihat doa yang diam-diam dikabulkan.


Aba penasaran, Aysel dan Ashraf berdoa apa sih sampai Allah kasih tiket Kidzoona?



Posting Komentar

0 Komentar