Advertisement

Responsive Advertisement

Langkah Menuju Masa Depan

 “semua berawal dari mimpi” (Trias Abdullah)
Saat saya berkunjung kesalah satu rumah orang yang saya kagumi pergerakanya untuk diskusi rutin, kebetulan pemateri untuk acara diskusi tersebut adalah kandidat Doktor di IOAWA University, AS. Beliau menerangkan bahwa melanjutkan studi ke luar negri berasal dari mimpi. Beliau menceritakan bahwa beliau bukanlah dari keluarga yang tidak kaya, orang tuanya hanya berprofesi sebagai guru SD.
Tapi setelah menjalani studi S1 di Universitas Pendidikan Indonesia beliau menuliskan mimpi-mimpinia diatas kertas dan memasangnya di dinding kamar kostnya. Banyak orang menertawakan, namun beliau sama sekali tidak mengurungkan niatnya. Beliau berkata,”jangan takut bermimpi, karena bermimpi itu gratis”. Berawal dari mimpi-lah semua terwujud, seorang anak dusun di pelosok Kota Garut karena mimpi menjadi kandidat Doktor di IOAWA University, kiblat dunia sastra.
Saya, Trias Abdullah, seorang anak pemalu yang hidup di kaki gunung Manglayang, didaerah Bandung Timur, Jawa Barat. Tidak pernah membayangkan akan masuk perguruan tinggi negri, apalagi hari ini nama saya resmi ada pada database Universitas Pendidikan Indonesia, Maha Besar Allah yang menjadikan hal yang meragukan menjadi sangat pasti. Masyarakat sekitar mungkin saja tidak pernah menyangka saya akan masuk UPI, mereka memprediksi saya akan masuk perguruan tinggi yang menurut mereka biasa saja. Kondisi keluarga saya-pun tidak jauh berbeda, sebagian dari mereka telah memprediksi saya akan masuk perguruan tinggi yang biasa saja. Namun Allah berkehendak lain, dengan kekuasaanya, santri Pesantren PERSIS 1 Bandung, bisa mengalahkan ribuan pesaing dari seluruh Indonesia. Semata-mata semua karena kehendaknya. Ternyata Allah tidak hanya menganugrahkan karunia-Nya sampai disini, persis dua hari yang lalu, tanggal 20 Oktober 2011, Bidang Kemahasiswaan melalaui BEM REMA UPI (Badan Eksekutif Mahasiswa Rapublik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia) meng-SMS saya untuk menghadiri pertemuan di aula gedung Unit Kegiatan Mahasiswa. Subhanallah, ternyata saya terpilih menjadi mahasiswa yang mendapat beasiswa sampai lulus S1 nanti!
Maha Suci Allah, sungguh Ia selalu melihat apa yang hamba-Nya butuhkan, saat jiwa ini merasa pesimis dengan semua biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan studi S1, Ia memberikan jalan yang tidak pernah disangka. Bagaimanapun keadaanya, asalkan kita yakin kepadanya, pasti semua ada jalanya, tentu jalan Allah berbeda jauh dengan apa yang difikirkan oleh manusia ^^