"Kira-kira tiga minggu yang lalu, saya menyelesaikan pembelajaran mata kuliah Tsaqafah Arabiyyah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia, berikut poin penting yang saya simpulkan setelah mempelajari mata kuliah ini"
Bahasa Arab |
Sebagai manusia kita memerlukan suatu
budaya untuk hidup, terutama jika kita mempelajari suatu bahasa, maka
mempelajari kebudayaanya akan menjadi hal yang sangat dianjurkan. Dalam Bahasa
Arab, Kebudayaan diartikan dengan Tsaqaafah
yang
merupakan bentuk mashdar dari kata tsaqafa yang memiliki arti lain cerdik,
pandai atau cerdas.
Dalam
Bahasa Indonesia kita mengenal kata ‘Budaya’ atau “Kebudayaan’. Kata Kebudayaan
diambil dari Bahasa Sansakerta ‘Bhudayah’
bentuk jamak dari Budhi yang
diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan akal atau budi. Jadi
kebudayaan adalah segala hal yang dihasilkan menusia berdasarkan kemampuan
akalnya.
Bahasa
merupakan salah satu unsur budaya atau kebudayaan. Para ahli menjelaskan,
sekurang-kurangnya ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu;
(1)
teknologi atau peralatan.
(2) mata
pencaharian hidup (sistem ekonomi)
(3) sistem
organisasi sosial;
(4)
pengetahuan;
(5)
kesenian;
(6)
bahasa;
(7) sistem religi.
Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
bahasa dan budaya tidak bisa dipisahkan, karena keduanya saling mendukung satu
sama lain.
Ka'bah |
Bahasa
merupakan hasil dari akal manusia. Bahasa terus berkembang setiap zamanya, kita
menemukan adanya perkembangan bahasa Arab yang terus berkembang, Bahasa Arab Fusha yang digunakan sejak empat belas
abad yang lalu hingga Bahasa Arab Amiyah
yang terus berkembang sampai saat ini.
Dari
kenyataan ini kita dituntut mempelajari Kebudayaan Arab (Tsaqaafah Arabiyyah) agar kita bisa memahami bagaimana budaya orang
arab dalam berbahasa. Kita tidak bisa mengatakan rumah sakit dengan ungkapan Baitul Mariid tetapi kita harus
mengatakan dengan ungkapan Musytasfa;
bentuk isim makan dari kata yang
seakar dengan Asyifaa-u yang berarti
kesembuhan. Hal ini terjadi karena
adanya perbedaan ungkapan berbahasa yang mendasar antara Orang Arab dan Orang
Indonesia