Manusia
sebagai makhluk sosial sebagaimana disebutkan dalam teori Sosiologi tidak bisa
lepas dari campur tangan orang lain, termasuk mobilisasi atau
pergerakan. Coba kita amati secangkir kopi yang tersimpan diatas meja, dalam
secangkir kopi saja terkandung ratusan bahkan ribuan orang yang terlibat
didalamnya. Ada orang yang memanen biji kopi, ada orang yang mengolah biji kopi,
ada orang yang membuat mesin pengolah biji kopi, orang yang membuat gelasnya,
sampai biji kopi tersebut bisa kita nikmati diwaktu istirahat kantor.
Dari
secangkir kopi saja kita bisa melibatkan orang banyak, ini mengisyaratkan
bagaimana seseorang itu tidak bisa hidup sendiri. Semua aspek kehidupan manusia
tidak akan ada satu hal-pun yang lepas dari orang lain. Dustalah ia jika
mengatakan,”saya akan hidup seorang diri.”
Dari
kenyataan ini, kita perlu memahami pentingnya mengatur kebutuhan kita kepada
orang lain, termasuk dalam menyatakan gagasan dan pendapat, kita harus
menghimpunya menjadi suatu kekuatan; Organisasi.
Jika
saya perhatikan, kata ‘organisasi’ berasal dari kata ‘organ’ dan –sasi, yang
menunjukan proses peng-organan yang membentuk sebuah sistem yang sempurna. Seperti
kita temukan saat mempelajari pelajaran IPA dibangku SD, ada yang disebut
dengan ‘sistem pernafasan’,hal itu tidak akan disebut sistem pernafasan jika
tidak ada didalamnya organ hidung,tenggorokan, paru-paru dst. Hal inilah yang
perlu kita cermati bagaimana tersusunnya kinerja tubuh kita sehingga bisa
membuat sebuah sistem yang begitu hebat, berkaitan satu sama lain secara
paralel hingga jika ada satu saja organ yang tidak menjalankan tugasnya, maka
rusaklah sistem itu.
Dari
perilaku organ tubuh itulah kita belajar sesuatu untuk bagaimana menjalankan
organisasi sebagaimana mestinya, yaitu menjalankan kewajiban-kewajiban yang
telah ditentukan. Karena organisasi adalah suatu sistem, maka ketidak-aktifan
kita akan membuat sistem tersebut pincang. Tentu ada imbalan yang ditawarkan
untuk orang yang menjalankan organisasi secara benar, baik kecil maupun besar.
Dengan organisasi, setidaknya isi dari kepala kita bisa diperjuangkan
bersama-sama, contoh saja, jika kita mempunyai tujuan untuk menjadikan rumah
kita rumah yang nyaman, maka organisasi keluarga yang dijalankan dengan benar
akan mendapat itu semua, halaman yang terurus dengan rumput yang tertata, meja
makan yang rapih tersusun, lantai yang di-pel dengan bersih dan kamar mandi
yang nyaman plus wangi.
Lebih
besar lagi kehebatan kekuatan organisasi adalah kita mendapatkan banyak
jaringan dengan orang banyak, mulai dari pegawai percetakan yang jika kita
membeli akan mendapat potongan harga, hingga koneksi teman luar negri yang
hanya mengirim e-mail saja bisa langsung terbang tanpa memikirkan tiket
pesawat. Dari keuntungan ini organisasi menawarkan kita menjadi orang yang
‘Gaul’ karena semakin berkembangnya jaringan kita maka secara otomatis
informasi akan banyak kita tahu, dan itulah yang saya sebut ‘Gaul’ yaitu banyak
tahu ^^