Advertisement

Responsive Advertisement

Definisi Alienasi

Sumber : google.com

Alienasi adalah seseorang atau sesuatu yang menjadi terasing dari seseorang atau dari sesuatu lainnya karena suatu tindakan tertentu atau karena akibat dari tindakanya.”(Gajo Petrovic’ dalam Martinus Satya Widodo, Didik Adi Sukmoko, 2005)

            Jika merujuk pada definisi Petrovic’ di atas, alienasi diposisikan sebagai yang objeknya adalah manusia atau barang. Namun pada pembahasan kali ini, kita fokuskan pembahasan ini pada manusia sebagai objek alienasi. Poin penting dari definisi Petrovic’ di atas ada pada kata “menjadi terasing”, hal ini yang menjadi sebuah anomali pada proses interaksi manusia sebagai makhluk sosial. Fromm (dalam Rosyadi, 2000) menyebutkan penggunaan kata “Alienasi” untuk menunjukkan orang yang tidak sehat. “Aliene” dalam Bahasa Prancis, “Alienado” dalam Bahasa Spanyol adalah kata-kata yang mula-mula muncul untuk kata “Psikotis”.(“Alienist” dalam bahasa Inggris masih digunakan untuk dokter yang merawat orang yang tidak sehat). Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) menjelaskan alienasi sebagai sinonim dari kata “terisolasi” dan kata “terasing”, keduanya mengindikasikan pada keadaan yang bersifat memisahkan diri dari lingkungan asalnya. Senada dengan hal itu, Karl Marx (dalam Yuzzsar, 2013) lebih spesifikasi menjelaskan bahwasanya kaum muda sering kali tersisihkan (terisolasi) dari masyarakat luas karena mereka menempati posisi marjinal dalam konteks kapital. Eipstein (dalam Yuzzsar, 2013) menjelaskan bahwasanya kaum muda saat ini sebenarnya sedang terisolasi dengan kegiatan produksi. Epstein kemudian melanjutkan bahwa ada dua sisi yang mengategorikan alienasi tersebut, yaitu :

1.      pandangan struktural, dikarenakan oleh suatu masyarakat telah tersusun berdasarkan posisi struktur golongan yang dapat terlihat dalam masyarakat. Dalam pandangan ini, kaum muda secara progresif dijauhkan dari beberapa aspek yang penting atas keberadaan sosial mereka oleh masyarakat dan organisasi ekonomi dalam masyarakat tersebut. Sekolah  dan bekerja telah menjadi acuan baku yang menambah ketidakberartian dan ketidakberdayaan kaum muda karena hanya sedikit meminta kemampuan intelektual dan kreativitas dalam mengembangkan dirinya.

2.      Pandangan  psikologis, dikarenakan perasaan  tak terpengaruh yang dirasa oleh individu dalam situasi tertentu. Hal ini disebabkan adanya perasaan manusia atas ketidakmampuan dan ketidakberdayaan.
            Alienasi dalam kehidupan sehari-hari nampaknya lebih diasumsikan sebagai bentuk keadaan yang jauh dari pola – pola interaksi sosial, padahal jika kita tinjau dari kacamata ilmu sosial, alienasi ini masuk ke dalam bentuk Interaksi Sosial Disosiatif – Pertentangan (conflict) (Efendi & Elly, 2011:37).
            George Prasetya (2006:149) dalam bukunya Smart Parenting memberikan contoh sederhana bentuk isolasi pergaulan dalam lingkungan pendidikan. Misalnya seorang anak ngompol di kelas, lalu teman-teman lainnya menyoraki dan mengolok-ngolok lalu melabeli “Si Tukang Ngompol”. Prasetya menjelaskan lebih lanjut, keadaan ini akan menimbulkan perkembangan pada anak yang kurang baik, ia akan merasa gagal, merasa ditolak oleh lingkungan sekolah. Reaksi anak tersebut dalam kondisi yang demikian bisa saja menjadikan anak menyingkir dari pergaulan sekolah atau lebih dari itu, anak bersikap lebih agresif dan suka menjatuhkan martabat teman-temannya sebagai bentuk pertahanan diri. EB. Surbakti(2010:281) menjelaskan dampak dari isolasi pergaulan adalah kehilangan kesempatan memandang masalah yang sedang dihadapi dari perspektif orang lain, juga menghilangkan kesempatan untuk memperbaiki diri.

            Jika kita tinjau dari uraian di atas, maka dampak dari alienasi atau isolasi ini akan adalah memburuknya kualitas kejiwaan seseorang karena melawan fitrah yang telah Allah Swt tetapkan untuk manusia, yaitu manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki hajat dengan sesama manusia untuk berinteraksi, saling tolong-menolong dan melakukan aktivitas hidup secara berdampingan.


Sumber:

Prasetya, G. (2006). Smart Parenting. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Widodo, M. S., & Sukmoko, D. A. (2005). Cinta & Keterasingan Dalam Masyarakat. Yogyakarta: 
Penerbit Narasi.
Yuzzsarr. (-, - -). Home:Yuzzsar's Web Blog. Diambil kembali dari Yuzzsar's Web Blog.
Surbakti, E. (2010). Gangguan Kebahagiaan Anda Dan Solusinya. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Posting Komentar

0 Komentar