Advertisement

Responsive Advertisement

Karakteristik Remaja

Waaa sebelumnya maaf ya lama sekali saya ngga nulis di blog, selain tugas kuliah yang memang padat dengan tugas, tugas organisasi pun memang tidak bisa ditinggalkan ^__^v, insyaAllah kedepanya saya tetep nyempetin buat nulis di blog, mudah-mudahan berguna untuk sahabat semua ^__^
Remaja itu masa yang indah walaupun diwarnai banyak tekanan plus kebimbangan. kadang kita sendiri malah susah memahami apa yang sebenarnya terjadi. apa yang sebenarnya terjadi? coba deh ikutin karakteristik remaja dibawah ini ^__^

Pengertian Remaja

            Masa remaja menurut Mappiare (dalam Hartinah dalam Trias, 2012) berlansung antara umur 12 sampai 21 sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai dengan 22 tahun bagi. Rentang usia remaja tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian , yaitu usia 12/13 sampai 17/18 tahun adalah remaja awal dan usia 17/18 sampai 21/22 tahun, yaitu remaja akhir. Menurut hukum di Amerika Serikat saat itu, individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun dan bukan 21 tahun seperti ketentuan sebelumnya.
            Remaja dalam bahasa aslinya disebut Adolescence, berasal dari bahasa Adolescere  yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan “. Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa uber dan masa remaja berbeda dengan periode lain dalam kehidupan. Anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi. Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock dalam Hartinah dalam Trias,2012)

 Karakteristik umum perkembangan remaja
            Masa remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri, oleh Erickson disebut dengan identitas ego (ego identity) (Bischof dalam Hartinah dalam Trias, 2012). Hal tersebut terjadi karena merupakan peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Ditinjau dari segi fisiknya, mereka sudah bukan anak-anak lagi melainkan sudah seperti orangh dewasa, tetapi jika mereka diperlakukan seperti orang dewasa, ternyata belum dapat menunjukan sikap dewasa. Oleh karena itu, terdapat sejumlah sikap yang sering ditujukan oleh remaja, yaitu :

1.      Kegelisahan

            Sesuai dengan fase perkembanganya, remaja mempunyai banyak idealisme angan-angan atau keinginan yang hendak diwujudkan di masa depan. Akan tetapi sesungguhnya remaja belum memiliki banyak kemampuan yang memadai untuk mewujudkan itu semua. Seringkali angan-angan dan keinginanya jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuanya.
            Selain itu, di satu pihak mereka ingin mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya untuk menambah pengetahuan, tetapi di pihak lain merka merasa belum mampu melakukan berbagai hal dengan baik sehingga tidak berani mengambil tindakan mecari pengalaman langsung dari sumbernya. Tarik-menarik antara angan-angan yang tinggi dengan kemampuanya yang masih belum memadai mengakibatkan mereka diliputi oleh perasaan gelisah.

2.      Pertentangan

            Sebagai indvidu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan perasaan mampu untuk mandiri. Oleh karena itu, pada umumnya, remaja sering mengalami kebingungan karena sering pertentangan pendapat antara mereka denga orang tua. Pertentangan yang sering terjadi tersebut menimbulkan keinginan remaja untuk melepaskan diri dari orang tua., kemudian ditentangnya sendiri karena dalam diri remaja ada keinginan untuk memperoleh rasa aman. Remaja sesungguhnya belum begitu berani mengambil resiko dari tindakanya meninggalkan lingkungan keluarganya yang jelas aman bagi dirinya. Selain itu, keinginan melepaskan diri tersebut belum belum disertai dengan kesanggupan untuk melepaskan diri dari orang tua dalam soal keuangan. Akibatnya, pertentangan yang sering terjadi akan menimbulkan kebingungan dalam diri remja itu sendiri maupun pada orang lain.

3.      Mengkhayal

            Dalam idealisme remaja yang tinggi, remaja memiliki keinginan untuk menjelajah atau bertualangan yang tinggi, namun tentu tidak semua keinginan itu tercukupi, biasanya hambatan dari segi keuangan atau biaya. Akibatnya, mereka mengkhayal mencari kepuasan, bahkan menyalurkan khayalanya pada dunia fantasi. Khayalan remaja putra biasanyta berkisar pada soal prestasi dan jenjang karir, sedangkan remaja putri lebih mengkhayalkan romantika hidup.
            Khayalan ini tidak selamanya bersifat negatif. Khayalan tersebut kadang-kadang menghasilkan sesuatu yang bersifat kontruktif, misalnya timbul ide-ide tertentu yang dapat direalisasikan.

4.      Keinginan mencoba segala sesuatu

            Pada umumnya remaja memiliki masa ingin tahu yang tinggi (high curiosity). Karena didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi, remaja cenderung ingin bertualang, menjelajah segala sesuatu, dan mencoba segala seuatu yang belum dialaminya.
            Selain itu didorong oleh keinginan seperti orang dewasa menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa. Akibatnya tidak jarang secara sembunyi-sembunyi remaja pria mencoba merokok karena sering melihat orang dewasa melakukanya. Seolah-olah dalamn hati kecilnya bahwa remaja ingin membuktikan kalau sebenarnya dirinya mampu berbuat seperti yang dilakukan oleh orang dewasa. Remaja putri seringkali mencoba memakai kosmetik baru, meskipun sekolah melarangnya.