Advertisement

Responsive Advertisement

Kisah Sepotong Biskuit

sepotong biskuit. source: http://google.com/
Rega Rabani adalah satu dari banyak murid yang biasa saya temani belajar mengaji di madrasah setiap sore. Satu saat, dia saya tegur karena makan di kelas. Walaupun di luar jam pelajaran, namun tetap saya tegur karena dia makan sendirian.
 
“kalau mau makan di kelas, semua teman harus kebagian.” Begitu saya bilang. Membiarkan satu orang makan, sementara teman-teman yang lain tidak makan mungkin di antaranya karena tidak diberi bekal uang jajan saya kira akan menjadi pemandangan yang menyedihkan. Begitu pikir saya.
Esoknya, Rega memperlihatkan pada saya sebungkus biskuit ukuran sedang. “Ini cukup untuk semua atau tidak ya kak?” tanya Rega.

Saya agak terkejut.

“Lihat saja dibungkusnya, jumlah biskuitnya ada di sana.” Jawab saya pelan.
Akhirnya Rega dengan bantuan beberapa temannya membagi biskuit pada semua teman di kelas. Semua anak di kelas mendapat satu setengah potong biskuit cokelat.

Saya hanya mengamati dari kejauhan sambil senyum-senyum. Nampaknya semua siswa senang, terlebih Rega. Karena sore itu, ia bisa berbagi makanan pada semua teman di kelas. Dan sore itu, nampaknya ia bisa memahami satu hal. Kebahagiaan akan bertambah bukan saat kita simpan sendiri, namun justru akan bertambah saat kita bagi dengan orang lain :)

Posting Komentar

0 Komentar