Advertisement

Responsive Advertisement

Bidadari pun tersenyum


beberapa pekan yang lalu perasaan saya berbeda dari biasanya, saya seolah menjadi orang lain yang ingin sekali mengungkapkan perasaan cinta kepada seseorang namun tak kuasa menahan realita pribadinya, dan inilah hasilnya”

                Dalam sepi ku sendiri dalam malam ku termenung, ia memancarkan pesonanya menggerakan rasa. Rasa ini seolah hangat memandangmu,tersapu melihat senyumu. Dalam hati terus merasakan perasaan yg berat, entah perasaan kagum entah perasaan cinta, ku terpejam melupakan, mengepal mempertahankan, bersabar kesakitan.
                ia seolah memberi secercah harapan yang tak mungkin digapai, dirinya tersenyum menguatkan. Dalam langit yg sama ku terus memikirkan, ku kebingungan dengan yg kurasakan, fikiran seolah berdebat dalam minda.
                Hari ini ingin ku selesaikan perasaan ini, dalam diri yang lemah, dalam pribadi yang jauh dari sempurna. Ku akui diri ini kagum denganmu, tapi ku mengerti ku tak kan bisa menggapaimu, menggenggam tangamu, melihatmu selalu.
                Hari ini ingin ku selesaikan perasaan ini, walaupun ku ingin terus memandangmu, tapi kusadari ada bagian dari perasaan yang menyakitkan. dalam hati ku menjerit kebingungan, ia seolah terus memberi harapan yang sebenarnya hanya imajinasi, seolah menguatkan padahal hanya ilusi, seolah suka padahal hanya hal yang biasa.
                Hari ini ingin ku selesaikan perasaan ini, ku hanya bisa terdiam seperti biasanya, memandang langit, melihat awan yang terus bergerak, mengamati bintang yang bersinar. Ku tertunduk menghilangkan rasa ini, mengepalkan tangan membuang fikiran. Ku mengusap kening tanpa ada yg memperhatikan, duduk tanpa ada yg mengajak dan tertawa tanpa ada yang melucu. Dalam gelap ku merenung, dalam sendiri ingin ku bisikan,” jadilah selalu bintang yang bersinar.”