“beberapa
pekan yang lalu perasaan saya berbeda dari biasanya, saya seolah menjadi orang
lain yang ingin sekali mengungkapkan perasaan cinta kepada seseorang namun tak
kuasa menahan realita pribadinya, dan inilah hasilnya”
Dalam
sepi ku sendiri dalam malam ku termenung, ia memancarkan pesonanya menggerakan
rasa. Rasa ini seolah hangat memandangmu,tersapu melihat senyumu. Dalam hati
terus merasakan perasaan yg berat, entah perasaan kagum entah perasaan cinta,
ku terpejam melupakan, mengepal mempertahankan, bersabar kesakitan.
ia
seolah memberi secercah harapan yang tak mungkin digapai, dirinya tersenyum
menguatkan. Dalam langit yg sama ku terus memikirkan, ku kebingungan dengan yg
kurasakan, fikiran seolah berdebat dalam minda.
Hari
ini ingin ku selesaikan perasaan ini, dalam diri yang lemah, dalam pribadi yang
jauh dari sempurna. Ku akui diri ini kagum denganmu, tapi ku mengerti ku tak
kan bisa menggapaimu, menggenggam tangamu, melihatmu selalu.
Hari
ini ingin ku selesaikan perasaan ini, walaupun ku ingin terus memandangmu, tapi
kusadari ada bagian dari perasaan yang menyakitkan. dalam hati ku menjerit
kebingungan, ia seolah terus memberi harapan yang sebenarnya hanya imajinasi,
seolah menguatkan padahal hanya ilusi, seolah suka padahal hanya hal yang
biasa.
Hari
ini ingin ku selesaikan perasaan ini, ku hanya bisa terdiam seperti biasanya,
memandang langit, melihat awan yang terus bergerak, mengamati bintang yang
bersinar. Ku tertunduk menghilangkan rasa ini, mengepalkan tangan membuang
fikiran. Ku mengusap kening tanpa ada yg memperhatikan, duduk tanpa ada yg
mengajak dan tertawa tanpa ada yang melucu. Dalam gelap ku merenung, dalam
sendiri ingin ku bisikan,” jadilah selalu bintang yang bersinar.”