Advertisement

Responsive Advertisement

Pergaulan Kampus, it’s different


Lulus dari tingkat SMA( Sekolah Menengah atas) untuk beberapa orang dihadapkan kepada pintu gerbang akademik yang baru; Universitas. Percaya atau tidak, penduduk di negri ini masih ada yang , kurang mengedepankan pendidikan, terlebih karena biaya pendidikan yang melambung tinggi.

Saat kita masih memakai seragam putih abu, mungkin kita memikirkan bagaimana suasana kuliah, senangnya memakai pakaian bebas, terlihat hebat karena berstatus mahasiswa dll. Namun dalam kehidupan kampus, baik akademik atau sosial-pertemanan, kita perlu memahami seperti kata filsuf Yunani, Aristoteles,”life is never flat” ( hidup tidak selalu datar), untuk itu ada beberapa tips menjadi Mahasiwa Baru :

1.       Kuatkan dasar pemikiran yang baik, kejadian pertama yang saya alami dan saya sebut hukum pertemanan kampus ,”dikampus, anda akan diwarnai atau mewarnai.” Seseorang akan membawa watak sebelumnya ke kampus, begitu juga orang lain, orang lain pun membawa watak masing-masing, maka nanti akan terjadi perang watak satu sama lain, dimana kita akan menemukan keadaan harus mengerti dan memahami orang lain.

2.       Raut pensilmu!, kadang kita terlena dengan rasa senang berlebihan karena senang menjadi mahasiswa sehingga lupa memikirkan esensi menjadi mahasiwa itu sendiri; Belajar. Tentu saja saingan kita bertambah banyak dan hebat, bayangkan saja jika saingan kita saat SMA adalah orang-orang satu kota atau satu daerah, maka di Kampus kita akan mendapatkan saingan se-nasional.

3.       Anggaplah segala sesuatu yang baru sebagai pelajaran, saat kita memasuki dunia pendidikan yang baru, seperti sistem pembelajaran, sistem penilaian, suasana pertemanan, atau program jurusan untuk mahasiswa baru yang biasa kita sebut OSPEK :3

Soal Ospek ini saya telah tulis pada posting sebelumnya, memang kesan banyak orang memandang program ini sebagai hal yang menyebalkan, tapi akan lebih baik jika kita memandang sisi positifnya, beda orang pesimis dan optimis adalah, orang pesimis itu melihat kesulitan pada setiap kesempatan, sedangkan orang optimis milihat kesempatan disetiap kesulitan.

Jangan dengarkan teman-teman lain yang membisikan keburukan agar kita merasa takut atau hanya sekedar menyimpan rasa malas.

Semoga bermanfaat ^^